Jutaan orang sedang dilanda demam Pokemon Go. Mereka mencari makhluk virtual itu yang muncul di berbagai tempat, tak sedikit yang rela berjalan berkilo-kilo meter. Siapa sosok di balik kesuksesan Pokemon Go ini?
Pokemon Go dikembangkan developer Niantic yang berbasis di San Francisco. Pendiri dan CEO-nya adalah pria asal Texas, John Hanke. Dia ini yang berperan besar dalam penciptaan Pokemon Go. Dari rekam jejaknya, Hanke sudah malang melintang di jagat teknologi.
Bukan tanpa alasan Pokemon Go mengandalkan peta online. Hanke adalah sosok di balik kelahiran Google Earth dan Google Maps. Ia salah satu pendiri Keyhole, perusahaan yang dibeli Google untuk memulai layanan petanya. Banyak orang Niantic adalah veteran Google.
"Banyak dari kami bekerja di Google Maps dan Google Earth selama bertahun-tahun, jadi kami ingin perpetaan di Pokemon Go itu bagus," sebut Hanke dikutip dari Mashable.
Niantic sendiri adalah startup yang dikembangkan di bawah naungan Google. Baru pada tahun lalu, Niantic menjadi perusahaan independen.
Hanke yang mendapat gelar MBA dari University of California Berkeley dulu pernah bekerja di Departemen Luar Negeri AS sebelum berkecimpung di jagat startup.
Sewaktu mahasiswa, tepatnya pada tahun 1996, Hanke membuat generasi pertama game jenis MMO (massively multiplayer online game) yang disebut Meridian 59. Ia menjual game itu ke perusahaan bernama 3DO untuk kemudian giat menggeluti teknologi peta online.
Tahun 2000, dia aktif di Keyhole sampai perusahaan ini diakuisisi Google. Hanke adalah sosok kunci kesuksesan Keyhole. "Dia mampu membuat Keyhole menjadi perusahaan dan menjadikannya bertahan di masa gelap ketika waktu itu banyak startup sekarat," kata Brian McClendon, salah satu pejabat Keyhole.
Saat Google Earth dirilis memakai basis teknologi dari Keyhole, dunia juga gempar dan banyak orang ramai-ramai mencobanya. Fenomena sama seperti yang dialami Pokemon Go sekarang.
"Google Earth adalah salah satu peluncuran di internet terbesar sepanjang masa. Pokemon Go sekarang sungguh berada di situasi yang sama," kata McClendon yang menilai Hanke sebagai sosok yang pintar dan sangat tenang meski di bawah tekanan.
Mendirikan Niantic
Puas dengan kiprahnya di Google, Hanke mendirikan perusahaan sendiri bernama Niantic di tahun 2010. Keberhasilan pertama adalah game Ingress yang menarik sekitar 15 juta pengguna.
Masih banyak pemainnya yang loyal, di mana 10 ribu gamer Ingress diperkirakan hadir di sebuah even gathering di Tokyo minggu ini. Ingress adalah game genre fiksi ilmiah, di mana ada dua faksi saling bertarung untuk memperebutkan portal yang lokasinya di dunia nyata.
Nah, salah satu fans dari Ingress adalah Tsunekazu Ishihara, CEO dari Pokemon Company yang sebagian sahamnya dimiliki Nintendo. Terbentuklah ide membuat Pokemon Go di mana Niantic di bawah komando Hanke menjadi eksekutornya.
Pokemon Go disebut sebagai penerus spiritual dari Ingress. Niantic memang banyak mengambil data Ingress yang dimasukkan ke Pokemon Go. Sebut saja lokasi portal yang banyak dijadikan sebagai Pokestops.
"Hadiah dari game ini adalah dorongan dan kesempatan untuk keluar ruangan dan mengalami pengalaman baru, bukan soal adegan besar di akhir di mana bos mati," kata Hanke.
Pokemon Go sukses luar biasa sejak hari peluncuran, jutaan orang keranjingan memainkannya. Sebuah fenomena yang rasanya belum akan berhenti mengingat game itu belum resmi meluncur di banyak negara. Sudah pasti pula, fiturnya terus bertambah di masa depan.
"Kami mengimajinasikan nantinya tim bisa membangun gim dan Pokestops mereka dengan cara tertentu sesuai dengan selera mereka sendiri," kata Hanke.
Sabtu, 23 Juli 2016
Games "Pokemon Go" Sang Penyelamat Nintendo
Nintendo sempat keteteran di perang konsol karena Wii U buatannya kalah bersaing dengan Xbox dan PlayStation. Namun kehadiran Pokemon Go yang tak dinyana begitu fenomenal, mengubah nasib raksasa game asal Jepang tersebut.
Seperti dikutip dari Independent, Jumat (15/7/2016), sejak Pokemon Go dirilis, nilai Nintendo telah naik sebesar 50% berdasarkan harga saham. Tepatnya di kisaran 25,7 miliar poundsterling.
Meski baru hadir di sedikit negara yakni Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat dan yang terakhir, Inggris, Pokemon Go telah diperbincangkan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Di AS, game itu menjadi aplikasi mobile tersukses.
Dalam 24 jam ketersediaannya, ada 21 juta pengguna Pokemon Go aktif di Negeri Paman Sam, melampaui game tenar lain yang rilis sebelumnya semacam Candy Crush. Permainan berburu Pokemon ini diperkirakan menghasilkan USD 1,6 juta per hari.
"Melihat bagaimana game ini menjadi fenomena sosial di AS, kenaikan saham itu memang bisa dipahami meski belum jelas seberapa banyak akan menghasilkan keuntungan," ucap Toshiyuki Kanayama, analis di Monex Securities.
Di Indonesia dan juga di seluruh kawasan Asia, game ini belum resmi diluncurkan. Namun banyak yang mengakalinya dengan menginstal dari situs pihak ketiga.
Sempat ada rumor berkembang kalau Nintendo dan Niantic siap meluncurkan Pokemon Go secara resmi minggu ini di Asia. Namun rumor ini sudah ditepis dan penggemar masih harus sabar menunggu versi resminya. Mungkin Nintendo masih mempersiapkan servernya agar kuat melayani gamer di banyak negara.
Seperti dikutip dari Independent, Jumat (15/7/2016), sejak Pokemon Go dirilis, nilai Nintendo telah naik sebesar 50% berdasarkan harga saham. Tepatnya di kisaran 25,7 miliar poundsterling.
Meski baru hadir di sedikit negara yakni Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat dan yang terakhir, Inggris, Pokemon Go telah diperbincangkan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Di AS, game itu menjadi aplikasi mobile tersukses.
Dalam 24 jam ketersediaannya, ada 21 juta pengguna Pokemon Go aktif di Negeri Paman Sam, melampaui game tenar lain yang rilis sebelumnya semacam Candy Crush. Permainan berburu Pokemon ini diperkirakan menghasilkan USD 1,6 juta per hari.
"Melihat bagaimana game ini menjadi fenomena sosial di AS, kenaikan saham itu memang bisa dipahami meski belum jelas seberapa banyak akan menghasilkan keuntungan," ucap Toshiyuki Kanayama, analis di Monex Securities.
Di Indonesia dan juga di seluruh kawasan Asia, game ini belum resmi diluncurkan. Namun banyak yang mengakalinya dengan menginstal dari situs pihak ketiga.
Sempat ada rumor berkembang kalau Nintendo dan Niantic siap meluncurkan Pokemon Go secara resmi minggu ini di Asia. Namun rumor ini sudah ditepis dan penggemar masih harus sabar menunggu versi resminya. Mungkin Nintendo masih mempersiapkan servernya agar kuat melayani gamer di banyak negara.
Langganan:
Postingan (Atom)