Senin, 31 Agustus 2015

Tips Alami Menghilangkan Bekas Luka Dengan Cepat

Bekas luka merupakan momok tersendiri bagi mereka yang ingin tampil cantik atau tampan secara maksimal. Pasalnya hal tersebut selain dapat meninggalkan bekas juga dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri kita, apalagi bekas luka tersebut berada di bagian tubuh yang terbuka, misalnya di lengan, paha, kaki, atau mungkin di wajah.

Menghilangkan bekas luka pun bukan pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu, berikut ini disajikan beberapa bahan alami yang dapat menghilangkan bekas luka pada tubuh. Adapun Bahan-bahan tersebut dapat dengan mudah kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari.

Madu
Madu sebagai pelembap alami bermanfaat untuk mengurangi bekas luka yang membandel. Selain itu, madu juga berperan sebagai anti penuaan. Cukup oleskan campuran madu dan oatmeal pada bekas luka, diamkan selama 15 menit dan bilas dengan air hangat.

Lemon
Lemon juga dapat menghilangkan bekas luka pada kulit, lho! Vitamin C yang terkandung dalam lemon membantu membangun kembali kolagen sehingga dapat menghilangkan bekas luka. Letakkan bola kapas yang sudah dicelupkan ke dalam air lemon dan oleskan pada bekas luka selama 15 menit. Jika sudah, bilas dengan air dingin.

Almond
Sudah menjadi rahasia umum kalau almond dapat meningkatkan kecantikan. Tetapi, almond juga dapat digunakan untuk mengurangi tanda cedera. Caranya, rendam almond semalaman, kemudian hancurkan dan buat menjadi krim. Tambahkan beberapa tetes air mawar. Lalu, oleskan pada area bekas luka selama 15 menit dan bilas dengan air hangat.

Minyak zaitun
Minyak zaitun merupakan sumber vitamin A, D, E, C, B1, dan B2. Kandungan anti inflamasi dari minyak zaitun dapat memberantas bekas luka dan cedera. Pijat lembut minyak zaitun pada area bekas luka. Diamkan semalamam dan bilas keesokan harinya dengan air.

Kentang
Kentang mengandung pati dan enzim yang bekerja untuk meringankan tanda bekas luka. Potong tebal irisan kentang, pijat pada area yang luka selama 15 menit kemudian bilas dengan air dingin.

Demikianlah beberapa tips alami untuk menghilangkan bekas luka pada tubuh kita. Semoga bermanfaat.

Rabu, 26 Agustus 2015

Tips Suskses ala Go-Jek: Harus Berani dan Jangan Dengarkan Orang Tua

CEO Go-Jek Nediem Makarim membagi cerita dalam memulai bisnis. Kunci utama ialah keberanian untuk mengambil risiko. Meskipun jenis usaha yang digeluti diragukan banyak orang, seorang entrepreneur harus berani memulai bisnisnya.

"Menjadi entrepreneur bukan pinter, kerja keras, dan analisa. Nomor satu adalah keberanian. Itu jelas," kata Nadiem dalam acara d'Preneur bersama CEO Go-Jek dan Brodo di Menara Bank Mega, Jakarta.

Bila tidak berani mengambil risiko dan memulai bisnis, Nadiem tidak membayangkan Go-Jek bisa beredar di jalanan Jobodetabek saat ini.

"Kalau nggak berani, 50.000 Go-Jek nggak ada. Kalau takut salah, nggak hadir Go-Jek," tuturnya.

Saran kedua untuk dapat sukses dari Nadiem yang harus diambil ialah membentuk tim yang solid. Tim ini akan mendorong perusahaan menjadi berkembang.

"Semua perusahaan adalah hasil dari satu tim, bukan kerja dari satu orang saja," sebutnya.

Setelah itu, selalu analisa jalannya usaha atau bisnis.

"Analisa, cek data, bila data mengatakan kita harus belok jangan kita terus saja maju, harus fleksibel," tutup Nadiem.

Selain itu, Nadiem Makarim ternyata punya saran yang ‎sedikit menyimpang dari budaya orang Indonesia kebanyakan. "Dengan hormat, untuk urusan karir tolong jangan terlalu mendengarkan orang tua," ujarnya singkat.

Saran tersebut menuai respon beragam dari para peserta yang hadir dalam acara malam ini. Banyak yang jadi penasaran ada juga yang meresponnya dengan tawa dan tepuk tangan. Tapi apa alasan sebenarnya pengusaha muda ini menyampaikan saran tersebut.

"Bukan karena kita tidak percaya orang tua atau kita tidak hormat. Tetapi lebih pada pasar tenaga kerja yang saat ini sudah jauh berubah ‎dibanding era orang tua kita bekerja," jelas dia.

"Kalau kita bekerja di era 1990, pindah-pindah kerja mungkin dianggap kalau karir kita gagal. Tapi kalau sekarang kita kerja pindah-pindah itu adalah tuntutan, karena kita mendapat penawaran yang lebih baik karena kemampuan kita diakui. Itu contoh perbedaan dunia kerja zaman orang tua kita‎ dengan zaman sekarang," sambung dia.

Meski demikian, ia tak menyarankan bahwa generasi muda saat ini sama sekali tidak mendengarkan nasihat orang tua.

"Orang tua tolong didengarkan untuk value, untuk nilai-nilai, untuk moral. Untuk jodoh juga boleh. Biasanya kalau jodoh, saran orang tua manjur tuh," ujar dia, disambut tawa para peserta.

Namun sekali lagi ia menggaris bawahi, bahwa tidak perlu mendengarkan saran orang tua bila berkaitan dengan karir.‎ "Untuk karir, dengan hormat ya. Jangan terlalu didengarkan," pungkasnya.