Rabu, 31 Desember 2014

Ralph Baer, 'Bapak Video Game' Meninggal Di Usia 92 Tahun

Industri video game tengah berduka setelah kehilangan perintisnya. Adalah Ralph Baer, yang dikenal sebagai 'bapak video game' dan baru saja meninggal dunia dalam usia yang menginjak 92 tahun.

Lahir di Jerman pada tahun 1922 silam, Baer merupakan orang yang pertama kali menciptakan sistem konsol video game yang diberi nama Brown Box di tahun 1966. Mesin ini kemudian dikenal dengan nama Magnavox Odyssey yang mulai dijual secara komersil di tahun 1972.

Baer juga merupakan sosok penting dalam beberapa penemuan, seperti peripheral video game, light gun, dan permainan memori elektronik Simon, dan masih banyak penemuan-penemuan lainnya.

Tak heran, dengan keahlian dan beragam penemuan di bidang game tersebut, Baer telah meraih sejumlah penghargaan. Seperti National Medal of Technology dari Presiden George W. Bush di tahun 2006, Game Developers Choice Pioneer Award di tahun 2008, dan masih banyak lagi.

"Seandainya saya mendengarkan semua ocehan orang-orang 40 tahun lalu yang menyuruh saya untuk berhenti mengerjakan sesuatu yang tak ada gunanya atau kata-kata seperti 'kamu masih bermain-main dengan benda ini?' Mungkin kita tidak akan berada di sini pada hari ini," ujar Baer ketika mendapatkan Pioneer Award seperti yang dikutip dari Gamespot, Senin (8/12/2014).

The Interview, Film Kontroversial Yang Buat Sony Untung Besar

Kontroversi yang dijual Sony Pictures lewat film The Interview ternyata laku keras. Meskipun banyak dibajak di internet, namun penjualannya secara digital berhasil membukukan keuntungan yang luar biasa besar.

Film yang bertema pembunuhan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un ini ternyata berhasil menyedot uang USD 18 juta sejak dirilis Natal kemarin. Dari pendapatan ini, mayoritas datang dari channel berbayar di internet.

Hasil penjualan dan penyewaan film ini secara online, menurut firma riset Rentrak, lebih besar ketimbang penayangan di lebih dari 300 jaringan bioskop yang hanya meraup USD 2,8 juta saja.

Sisanya, seperti dikutip Hollywood Reporter, Rabu (31/12/2014), dihasilkan dari channel berbayar seperti Google Play, YouTube, dan situs milik Sony sendiri. Itu belum termasuk iTunes yang belakangan ikut memasarkannya dengan biaya pembelian film USD 14,99 dan biaya rental USD 5,99.

Selain dari sumber resmi di atas, film yang disutradari Evan Goldberg dan Seth Rogen ini telah di-download 900 ribu kali lewat Torrent hanya dalam waktu 24 jam. Namun hati-hati, bajakan film ini sudah banyak yang disisipi malware.

Sejauh ini, menurut perusahaan antivirus McAfee, sudah ada 20 ribu perangkat Android yang terinfeksi malware tersebut sebelumnya. Kebanyakan handset yang menjadi korban akan diambil informasi pribadinya.

Film ini banyak diburu karena rasa penasaran. Apalagi film ini telah membuat Korea Utara marah. Gara-gara film ini juga, server Sony akhirnya dibobol hacker -- yang menurut Presiden Amerika Serikat Barack Obama, dalangnya adalah Korea Utara.

Sebelum film ini dipasarkan, adegan kematian Kim Jong-Un dalam fim ini telah lebih dulu bocor di internet. Ia digambarkan tewas dalam sebuah helikopter yang meledak akibat terkena misil. Adegan itu pun didramatisir dengan efek slow motion, menunjukkan detik-detik terbakarnya kepala Kim Jong-Un.

Dengan adegan yang dibuat seperti itu, tak heran pemerintah Korea Utara marah besar. Mereka menyebut film The Interview ini layaknya sebuah 'ajakan untuk berperang' dan berjanji untuk memberikan aksi balasan.